8 Pekerjaan Ilmiah yang Paling Berbahaya

Sebuah profesi harus dilakoni dengan kesungguhan dan tanggung jawab. Seberapa pun besar resiko yang harus dihadapi, sebuah pekerjaan layaknya dituntaskan sebagai wujud dari rasa tanggung jawab profesi.

8 pekerjaan ilmiah berikut ini adalah profesi di bidang keilmuan paling berbahaya yang dilakukan orang, karena mereka mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap kemajuan ilmu pengetahuan demi keselamatan dan kesejahteraan umat manusia. Seberapa pun besar resiko yang harus dihadapi, pekerjaan ilmiah adalah pekerjaan mulia yang akan membantu banyak orang dalam upaya mempertahankan kehidupan manusia di muka bumi.


1. Astronot

Sejak penerbangan angkasa luar dimulai tahun 1961, 24 orang astronot AS telah meninggal dunia di angkasa luar, 10 orang selama peluncuran, 6 orang selama penerbangan-penerbangan pelatihan, dan 7 orang ketika memasuki bumi. Di dalam tahun 1971, 3 orang cosmonot Uni Soviet mati lemas kekurangan oksigen disebabkan kegagalan fungsi sistem pesawat sehingga oksigen keluar habis dari pesawat antariksa mereka.

Astronot


2. Tenaga Riset Laboratorium Biosafety Level 4

Laboratorium-laboratorium BSL-4 (Biosafety Level 4) adalah sebuah tempat riset untuk menangani penyakit-penyakit yang paling mematikan di bumi. Di dalam tahun 2004, seorang Ilmuwan Rusia meninggal setelah tanpa sengaja tertempel pada sebuah jarum suntik yang berisi virus Ebola. Kematian tersebut terjadi hanya beberapa bulan setelah kejadian yang sama, namun berhasil diselamatkan, menimpa seorang ilmuwan AS di laboratorium BSL-4 milik AD di Fort Detrick, Maryland.

Tenaga Riset


3. Pemburu Badai


Mungkin Wikimuers pernah menyaksikan film cerita Twister. Nah, mereka ini adalah para kru pemburu badai dari The Air Force’s 53rd Weather Reconnaissance Squadron (Skuadron ke-53 Penginspeksi Cuaca milik Angkatan Udara) adalah “setan-setan pemberani” dari badan meteorologi. Mereka menerbangan WC-130s ke dalam titik pusat badai, di ketinggian 10.000 kaki ke atas, untuk menempatkan pusat tekanan badai, sejenis peralatan yang berfungsi untuk mengukur kecepatan anginnya. Namun anehnya, ketika berada di pusat badai mereka hanya sedikit diolengkan. Sedangkan di permukaan tanah justru lebih berbahaya, dimana badai Katrina itu telah memporak-porandakan pangkalan induk mereka di darat.

Pemburu Badai

4. Laboratorium Teknologi Bergerak di Darfur Sudan

Penguji darah untuk penyakit tidur – sejenis penyakir menular yang ditularkan oleh lalat-lalat yang menyebabkan pembengkakan pada otak, gagal jantung, penyakit sulit tidur dan penyakit berupa dorongan tidak terkontrol untuk tidur – yang cukup berbahaya. Sekarang hanya membayangkan saja untuk melakukannya di luar ruangan dari laboratorium bergerak di tengah berlangsungnya pemusnahan etnis di wilayah Darfur, Sudan.

Laboratorium

5. Insinyur Propulsion

Sepertinya, orang-orang yang sedang mengerjakan pengetesan mesin roket di bumi tidak benar-benar cemas akan terjadinya ledakan. Ketika mereka bekerja dengan oksigen bersuhu sangat rendah yang bertekanan sampai dengan 300 psi, maka mereka akan sibuk mencemaskan resiko "dingin yang membakar" dan trauma lain yang mungkin terjadi pada saat mesin sepenuhnya menyala.

Propulsion

6. Siswa yang Menempuh Ujian Kelulusan

Bahkan pekerjaan paling biasa sekalipun di bidang ilmu pengetahuan tetap mengandung resiko jika kita tidak mengetahui dengan benar apa yang sedang dikerjakan. Para siswa yang sedang menempuh ujian kelulusan di laboratorium-laboratorium di seluruh dunia berada dalam bahaya. Pada tahun 2004, seorang siswa A&M, Texas sebagai contoh, sedang membersihkan sebuah laboratorium ketika sebuah tabung berisi bahan-kimia yang sedang dipegangnya meledak, dan meninggalkan luka bakar yang parah di sekujur tubuhnya.

Siswa

7. Petugas Volcanologis

Gunung api yang aktif cukup untuk menguburkan sebuah kota seukuran Pompeii. Tidak heran banyak volcanologis tidak kembali dari helikopter mereka setelah meninjau pusat lava. Pada tahun 1991, tiga orang volcanologis tewas di Gunung Unzen, Jepang. Di tahun 2001, satu orang tewas setelah terjtuh dari ketinggian dinding kaldera sejauh 985 kaki, dan di 2005, empat orang peneliti Filipina tewas dalam sebuah peristiwa pecahnya sebuah mesin pencincang sementara mereka memeriksa wilayah tanah longsong.

Volcanologis

8.Tenaga Biologis

Para tenaga Riset binatang dapat terkena lebih dari sekedar alergi. Resiko digigit, dicakar, atau dikenai kotoran hewan bisa sangat mematikan. Sebagai contoh, sedikitnya 70 persen dari monyet dewasa macaque yang dikerangkeng ternyata terinfeksi virus herpes B. Di tahun 1997, seorang peneliti berusia 22 tahun meninggal setelah terkena virus dari beberapa bagian potongan tubuh monyet yang terkena matanya

Biologis

No response to “8 Pekerjaan Ilmiah yang Paling Berbahaya”

Leave a Reply